Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya

Kutipan dari Ceramah Eropa 1999 di Portugal, Dari “Kontak Langsung Tuhan - Cara untuk Mencapai Kedamaian“ oleh Maha Guru Ching Hai (vegan), Bagian 1 dari 2

2025-06-27
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
“Meditasi: Berdoa dengan Fokus yang Lebih Spesifik”

“Kita akan berbicara tentang meditasi, meditasi tentang Tuhan, tentu saja. Beberapa orang menyebutnya doa; beberapa orang menyebutnya kontemplasi; beberapa orang menyebutnya masuk ke dalam; beberapa orang menyebutnya menghubungkan diri dengan Tuhan. Tetapi meditasi adalah suatu keharusan. Tanpa meditasi, hidup kita tidaklah selengkap, sebahagia dan sesempurna seperti yang kita harapkan. Ada orang yang mengatakan bahwa mereka pergi ke gereja dan berdoa di rumah mereka, dan itu seharusnya sudah baik-baik saja, jadi mengapa kita harus menyebutkan meditasi? Meditasi juga merupakan jenis doa, tetapi sedikit lebih tepat tentang di mana kita harus memfokuskan perhatian kita untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Artinya, agar kita dapat berkomunikasi langsung dengan Tuhan, kita harus tahu cara berdoa dengan fokus yang lebih spesifik.

“Ketika Anda Telah Menemukan Kunci yang Tepat”

Kita mengira bahwa hubungi Tuhan adalah sesuatu yg tak terbayangkan, sesuatu di luar kemampuan kita, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tak mungkin bisa kita lakukan. Hanya Orang Suci di masa lalu yang mampu melakukannya, hanya Buddha, hanya Yesus, hanya Santo Petrus, Santo Thomas, dsb. Tidak, tidak, tidak! Kita semua dapat menghubungi Tuhan, karena kita semua sama-sama anak-Nya. Ya, kita semua sama. Anda tidak perlu percaya pada saya. Keluarkan Alkitab dan bacalah. Kita semua adalah anak Tuhan, sebagaimana dinyatakan di sana. Dan Buddha katakan hal yang sama: Kita semua memiliki Hakikat Budha, dan setiap orang dapat menjadi Budha. Ia tidak pernah mengatakan bahwa Ia adalah satu-satunya dan tak ada orang lain yg dapat menjadi Buddha. Yesus juga berkata, Apa pun yang Aku lakukan, kamu dapat lakukan lebih baik lagi, kamu juga dapat melakukannya.

Semua Guru di masa lalu telah memberi tahu kita bahwa kita adalah anak Tuhan dan kita juga dapat menemukan Tuhan jika kita mau. Tentu saja, sebagian dari kita ingin, dan sebagian dari kita tidak ingin, dan itu pertanyaan lain. Barangsiapa ingin temukan Tuhan, akan menemukan-Nya. Karena kita sudah memilikinya, kita hanya lupa di mana menemukannya. Sama halnya jika Anda lupa membawa sesuatu di saku, dan Anda berlari ke sana kemari sambil bertanya, “Mana kacamataku? "Di mana kacamataku?"

Jadi pada akhirnya, ketika Anda temukan kunci yang tepat, metode yg tepat, cara yang tepat – Tuhan muncul begitu saja.

“Gunakan Kekuatan Kita Sepenuhnya”

Kita menciptakan begitu banyak hal, dan bagaimana jika Anda meditasi dan gunakan lebih banyak kekuatan otak, tentu Anda akan menjadi lebih cerdas! Rata-rata orang hanya menggunakan sepuluh persen dari kekuatan otaknya. Itu adalah fakta yang diketahui oleh kita semua; Telah terbukti secara ilmiah. Jadi di mana kita menaruh 80 atau 90 persen lainnya? Itu sia-sia. Dan itulah mengapa kita bukanlah makhluk sempurna. Kami tidak merasa lengkap; kita merasa frustrasi dan lemah, karena kita belum menggunakan kekuatan kita sepenuhnya. Jadi meditasi, kita bisa juga gambarkan dengan cara lain, yaitu manfaatkan seluruh kekuatan kita. Itulah gunanya meditasi. Jadi, mengenal Tuhan berarti mengenal diri kita seutuhnya. Dan ketika kita mengenal diri kita seutuhnya, kita mengenal Tuhan.

“Mengapa Metode Ini Tidak Dibahas dalam Alkitab?”

Selama inisiasi, tak ada pembicaraan, hanya hening. Dan ada kekuatan tenang yang akan turun dari Tuhan dan membantu Anda membuka kekuatan Anda sendiri. Dia hanya gunakan saya, misalnya, sebagai “tiang” listrik utk bisa lewat. Anda akan berkomunikasi langsung dengan Tuhan sejak saat itu. Dan itu tak perlu biaya: mulai sekarang hingga nanti dan sebelum dan sesudah Anda meninggal, itu gratis! Semua ajaran saya gratis. Kamu tak berkewajiban jadi apa pun atau lakukan apa pun untukku. Bermeditasilah setiap hari bagi diri Anda sendiri, di rumah sendiri. […] Apa yang disebut metode yang akan kami beritahukan kepada Anda bukanlah metode. Ia hanya beritahu Anda bagaimana cara duduk yang nyaman, di mana harus berkonsentrasi agar Anda dapat melihat Tuhan lebih baik, jam berapa Anda harus meditasi, kapan waktu lebih tenang bagi pikiran, dan berapa jam dalam sehari yang paling baik bagi Anda; itu saja.

Hal-hal ini bukanlah metode yang benar. Itu hanya instruksi agar Anda merasa lebih nyaman dan tahu cara duduk yang benar. Jika tidak, metode tersebut diam, metode tersebut tidak tertulis, dan metode tidak meninggalkan jejak. Itulah kenapa Anda tak temukan itu dalam Alkitab atau kitab suci mana pun, baik Buddha, Kristen, Muslim, Sikh, atau Jain – tidak ada, sama sekali. Mereka berbicara tentang Tuhan, tetapi mereka tidak memberi tahu cara menemukan Tuhan karena mereka tidak dapat memberi tahu.

Benda ini harus disalurkan melalui “tiang” hidup; sejak jaman dahulu memang seperti itu. Mengapa Dia pilih “tiang” satu dan bukan yang lain, jangan tanya saya! Dia lakukan apa yang Dia inginkan. Tapi kita semua bisa menjadi “tiang” nanti jika kita mengenal diri kita sendiri seutuhnya. Mungkin suatu hari, Tuhan akan berkata, “Kamu, kamu.” Dan meskipun Anda tidak ingin menjadi “tiang” hidup, Anda tidak dapat melarikan diri. Kalau sudah menjadi takdirmu, Kehendak Tuhan pasti terjadi, karena pada saat itu kita sudah tidak punya kehendak sendiri lagi. Kita tidak memiliki ego lagi untuk menolak, utk katakan ya atau tidak pada apa pun yang Tuhan ingin kita lakukan. Kita selalu menjawab ya. Perlu adanya transmisi yang hidup; itu saja. Maka kamu akan menjadi tuan atas dirimu sendiri. Dan kau tak berutang apa pun padaku lagi, apa pun, apa pun itu!”
Tonton Lebih Banyak
Video Terbaru
Berita Patut Disimak
2025-06-28
269 Tampilan
Perjalanan Melalui Alam Estetis
2025-06-28
209 Tampilan
Antara Guru dan Murid
2025-06-28
706 Tampilan
39:55
Berita Patut Disimak
2025-06-27
3 Tampilan
Dunia Sekitar Kita
2025-06-27
2 Tampilan
Dunia Satwa: Sesama Penghuni Kita
2025-06-27
3 Tampilan
Antara Guru dan Murid
2025-06-27
1034 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android